Tampilkan postingan dengan label Akuntansi Internasional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Akuntansi Internasional. Tampilkan semua postingan

Minggu, 22 Mei 2011

Klasifikasi & Pengembangan_SoftSkill

Klasifikasi dan Pengembangan

Dalam masyarakat, akuntansi melakukan fungsi jasa. Fungsi ini berada dalam posisi bahaya kecuali jika akuntansi tetap berguna secara teknis dan social. Dengan demikian, akuntansi harus tanggap terhadap kebutuhan masyarakat yang terus berubah dan haru mencerminkan kondisi budaya.

Memajukan Disiplin Akuntansi

Karena perkembangan teori akuntansi telah mengalami kegagalan, terjadi evolusi arah dari “theorizing” ke “conceptualizing”. Dengan menggunakan definisi-definisi gabungan dari sejumlah kamus. Kami menyatakan bahwa teori adalah :

  1. Sekelompok prinsip fundamental terpadu yang mendasari suatu ilmu atau aplikasi-aplikasi praktisnya.
  2. Formulasi dari hubungan-hubungan yang telah jelas atau prinsip-prinsip yang mendasari fenomena tertentu yang telah diamati, yang telah diuji sampai tingkat tertentu.
  3. Cabang dari suatu seni atau ilmu yang mengandung pengetahuan mengenai prinsip-prinsip dan metode-metodenya, bukan praktiknya.
  4. Suatu susunan sekelompok hasil atau suatu body of theorems yang menyajikan pandangan sistematis dari beberapa subjek.

Klasifikasi Subyektif

Upaya awal klasifikasi praktik-praktik akuntansi yang ada bisa ditelusuri ke Prof. G. G. Mueller. Dengan cara yang betul-betul subyektif dan non-hirarkis, dia menyatakan bahwa sepuluh “kelompok” praktik akuntansi yang berbeda dapat dilihat. Kesepuluh kelompok tersebut adalah :

1. AS/Kanada/Belanda

2. Persemakmuran Inggris (kecuali Kanada)

3. Jerman/Jepang

4. Eropa daratan (kecuali Jerman, Belanda, dan Skandinavia)

5. Skandinavia

6. Israel/Meksiko

7. Amerika Selatan

8. Negara-negara berkembang di Timur Jauh dan Dekat

9. Afrika (kecuali Afrika Selatan)

10. Negara-negara Komunis

Tujuan Klasifikasi

1. Dapat mengetahui sejauh mana suatu system memiliki kesamaan dan perbedaan

2. Bentuk-bentuk perkembangan system akuntansi suatu negara dibandingkan dengan yang lain serta kemungkinannya untuk berubah

3. Alas an mengapa suatu system mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain

Selain itu pengklasifikasian tersebut seharusnya juga dapat membantu pengambil keputusan untuk menilai prospek dan problem dalam masalah harmonisasi internasional. Atau dengan kata lain tujuan klasifikasi adalah untuk mengelompokkan system akuntansi keuangan menurut karakteristik khususnya dan hal ini mengungkapkan struktur dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita mengenai system akuntansi akan lebih baik.

Analisa Laporan Keuangan Internasional_SoftSkill

ANALISA LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

Investor, analis riset ekuitas, manajer keuangan, bankir, dan para pengguna laporan keuangan lainnya memiliki kebutuhan yang semakin besar untuk membaca dan menganalisis laporan keuangan asing. Perbandingan keuangan lintas batas menjadi penting ketika melakukan analisis potensi dan kekuatan keuangan investasi asing langsung atau investasi portofolio asing.

Walaupun bisnis telah mendunia sejak beberapa waktu lalu, perkembangan-perkembangan baru mengharuskan pembaca-pembaca laporan keuangan meningkatkan perspektif internasional mereka. Factor penyebab utama ialah lonjakan luar biasa dalam aktivitas perdangnan global dalam beberapa tahun terakhir, kemudian yang memotivasi perilaku investor dalam hal ini ialah meningkatnya pengembalian investasi di luar negeri.
Investasi-investasi di luar negeri juga memberikan kesempatan kepada para investor untuk mengurangi resiko portofolio dengan melakukan diversifikasi internasional. Ketergantungan pada laporan keuangan luar negeri juga dipicu oleh pelaku-pelaku pengendali korporat. Terakhir, meningkatnya ketergantungan pada laporan keuangan luar negeri sebagai basis bagi analisis kompetitif, keputusan kredit dan negosiasi binis dipicu oleh fenomena kompetisi global.

Akses Data

Kemampuan untuk menganalisa informasi secara benar dan tepat merupakan atribut utama investor yang sukses. Namun untuk melakukan analisis semacam itu, analisis-analisis sekuritas harus memiliki akses terhadap data-data yang diperlukan.
Untuk menilai ketersediaaan data-data keuangan luar negeri dewasa ini, salah satu dari kami(penulis dari sumber buku) telah melakukan survei terhadap basis-basis data keuangan korporasi yang berada di luar AS. Informasi yang diperoleh berkaitan dengan tipe informasi yang disediakan, jangkauan geografis, bahasa publikasi, frekuensi publikasi (update), jumlah entitas pelaporan yang didata, dan format data (hardcopy microfiche, magnetic tape, dan sebagainya).

Duapertiga dari jasa-jasa informasi yang diidentifikasi hanya menyediakan informasi dalam bentuk salinan tertulis. Namun, karena tren komputerisasi, diharapkan akan lebih banyak jasa-informasi yang menyediakan iinformasi khsusu suatau negara, 31 %-nya terkomputerisasi.

Ketepatan Waktu dari Informasi

Keterlambatan penerimaan informasi luar negeri menimbulkan masalah bagi pembaca domestik, yang berbeda dengan masalah ketersediaannya. Pemahaman mengenai maslaah keterlambatan informasi dapat ditingkatkan dengan mengkaji jangka waktu antara tanggal akhir tahun, yaitu tanggal publikasi laporan keuangan, dan tanggal laporan auditor.

Keterlambatan informasi, bersama-sama dengan disparitas-disparitas informasi lainnya, memiliki dampak yang signifikan bagi efisiensi pasar modal. Asumsi umum dalam teori keuangan ialah bahwa para investor, baik domestik maupun luar negeri, memiliki akses langsung dan segera kepada semua informasi yang relevan mengenai sebuah perusahaan. Atas dasar asumsi ini, harga saham dari sebuah perusahaan tertentu akan mencerminkan informasi semacam itu dan akan sama dipasar manapun saham tersebut diperdagangkan.

Kendala-kendala Bahasa dan Terminologi

Kendala-kendala informasi yang biasanya berkaitan dengan laporan keuangan luar negeri meliputi kendala-kendala bahasa luar negeri dan terminology. Cara pemecahan yang nyata terhadap kendala bahasa ini ialah pengembangan kapabilitas multilingual dalam diri analis-analis asing.

Cara-cara lain utnuk mengatasi kendala tadi antara lain :

1. Penggunaan terminology khusus akutansi untuk mentranslasikan judul-judul dan istilah perkiraan bahasa asing ke dalam bahasa inggris atau bahasa-bahasa lain.

2. Penggunaan penerjemah-penerjemah professional berbasis sekali waktu untuk mentranslasikan judul-judul dan istilah-istilah perkiraaan utama pada saat leksikon-leksikon bahasa tertentu tidak tersedia.

3. Pembuatan matriks terminology dengan menggunakan translasi laporan luar negeri kedalam bahasa inggris sebagai pedoman.

4. Bergantung pada jasa-jasa penasihat-penasihat investasi yang memilki kapabilitas bahasa asing.

Pertimbanga-pertimbangan Valuta Asing.

Perkiraan-perkiraan yang didenomisasi dalam valuta asing menimbulkan 2 macam masalah bagi analisis keuangan. Masalah pertama berhubngan dengan kanyamanan pembaca, yang kedua berhubungan sebagai kandungan informasi.

Walaupun laporan-laporan yang telah ditranslasikan menyediakan kemudahan bagi pembaca dalam mengamati perkiraan-perkiraan valuta asing dalma kerangka valuta asing yang cukup dikenal bagi mereka., potensi-potensi distorsi harus dicermati.

Perbedaan dalam Format Laporan

Perbedaan in bisa juga mengganggu. Perbedaan klasifikasi juga melimpah secara internasional. Di sebagian besar negara, pembeda antara kewajiban berjalan dan non berjalan adalah jangka waktu 1tahun. Di Jerman biasanya 4tahun. Handbook-hand-book seperti AICPA’s Profesional Accounting Series bisa dipakai untuk mengkaji rincian perbedaan-perbedaan klasifikasi yang berlaku dalam negara-negara individual. Perbedaan format laporan keuangan, walaupun menyusahkan, tidak begitu “penting”. Akibat membudayanya system pembukuan double-entry di seluruh dunia, struktur yang mendasari laporan keuangan dimana-mana sangat serupa. Oleh karena itu, sebagian besar perbedaan format dapat direkonsiliasi dengan mudah, namun, keganjilan-keganjilan pelaporan semacam itu biasanya diikuti oleh kerancuan awal pada diri pembaca.

Kadar Pengungkapan

Masalah yang lebih penting bagi analis-analis sekuritas ialah kuantitas informasi yang ditampilkan dalam laporan luar negeri.

Perbedaan-perbedaan Prinsip Luar Negeri

Dengan adanya variasi aturan-aturan pengukuran nasional dalam laporan–laporan keuangan luar negeri, masalah-masalah dalam memahami dan menginterprestasikan bisu muncul diluar negara tempat laporan keuangan tersebut dibuat. Seringkali, perbedaan-perbedaan dalam ukuran karakteristik-karakteristik risiko dan pengembalian tersebut mungkin diakibatkan oleh perbedaan-perbedaan dalam praktik-praktik pengukuran akutansi, bukan saja oleh perbedaan-perbedaan riil dalam atribut-atribut yang diukur.

Jika aturan-aturan pengukuran akutansi merupakan satu-satunya perbedaan antar negara, transformasi sederhana (seperti halnya pengubahan Fahreinheit ke dalam celcius)akan memadai untuk memungkinkan laporan-laporan akutansi, dengan mengasumsikan data-data yang cukup tersedia bagi pengguna penyesuaian-penyesuaian yang diinginkan, bisa dimengerti secara universal dan diinterprestasikan dengan jelas., sayangnya, negara-negara juga mewakili perbedaaan-perbedaaan ekonomi dan budaya yang substansial yang seringkali menghalaing interprastasi semacam itu terhadap angka-angka akutansi, bahkan jika angka-angka tersebut dihasilkan dengan menggunkan prinsip-prinsip akutansi yang sama.

Analisis Rasio Internasional

Dewasa ini, analisis rasio keuangan merupakan perangkat yang telah terbentuk dengan baik untuk mengevaluasi kinerja keuangan, analisis kredit, dan analisis sekuritas.
Jadi, ketika menganalisa laporan keuangan luar negeri, pembaca-pembaca yang tidak berada dalam lingkungan local harus menentukan apakah perbedaan-perbedaan dalam statistik-statistik kinerja perusahaan merupakan akibat dari (a) perbedaan-perbedaan pengukuran akutansi (b) Ekonomi, budaya, dan institusional, dan (c) perbedaan riil dalam atribut yang tengah diukur.

http://blogdeta.blogspot.com/2009_07_01_archive.html

AUDITING_SoftSkill

AUDITING

Auditing adalah proses sistematik dengan tujuan untuk mendapatkan dan mengevaluasi fakta yang berkaitan dengan asersi mengenai kejadian dan tindakan ekonomi untuk memastikan kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

The American Association mendefinisikan Akuntansi auditing sebagai suatu proses yang sistematis dari perolehan dan mengevaluasi rekening atau catatan keuangan dari bisnis, pemerintah, atau badan lain berdasarkan kriteria yang ditetapkan. Sementara audit lebih banyak difokuskan pada informasi keuangan, proses juga mungkin melibatkan pemeriksaan dokumen non finansial yang mengungkapkan informasi tentang perilaku bisnis. Ditangani oleh seorang akuntan terlatih, audit dan laporan auditor memberikan jaminan tambahan kepada pengguna laporan keuangan bahwa informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang akurat, dan dapat membantu perusahaan menilai kinerja mereka dan ketaatan mereka dengan peraturan yang berlaku.

Jenis Auditor

Ada tiga jenis auditor:

· Internal

Auditor Internal adalah karyawan dari organisasi yang kegiatannya sedang diperiksa dan dievaluasi selama audit independen. Tujuan utama dari Audit Internal adalah untuk meninjau

dan menilai kebijakan perusahaan, prosedur, dan catatan dan untuk meninjau dan menilai kinerja perusahaan yang diberikan rencana, kebijakan, dan prosedur. Oleh karena itu, internal auditor memeriksa laporan keuangan dan system akuntansi, menilai kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, mengevaluasi efisiensi operasional perusahaan, dan menilai pencapaian tujuan perusahaan.

· Pemerintah

· auditor Pemerintah termasuk akuntan yang dipekerjakan oleh Kantor Akuntan Umum AS (GAO). The GAO berfungsi sebagai cabang akuntansi dan audit Kongres. Ini akuntan pemerintah melakukan tugas akuntansi dan audit untuk seluruh pemerintah federal. Selain itu, negara yang paling memiliki akuntansi mereka sendiri dan badan audit, yang menyerupai GAO. Karena GAO dan mitra negaranya adalah lembaga-lembaga yang terpisah dari departemen dan badan-badan mereka audit, mereka mirip dengan auditor eksternal. Akibatnya, departemen federal dan negara bagian dan badan-badan sering memiliki auditor internal mereka sendiri, yang memberikan jasa audit internal yang sama dengan yang dijelaskan di atas. Selain itu, audit GAO sebagian besar memiliki fokus yang sama dengan audit internal: memeriksa catatan keuangan, menilai kepatuhan terhadap hukum dan peraturan, mengkaji efisiensi operasi, dan mengevaluasi pencapaian sasaran.

· Eksternal (misalnya, auditor independen atau akuntan publik bersertifikat)

Sebaliknya, auditor independen bukan karyawan dari organisasi yang diaudit atau pegawai pemerintah. Dia atau dia melakukan pemeriksaan dengan tujuan untuk menerbitkan laporan berisi pendapat atas laporan keuangan klien. Fungsi membuktikan audit eksternal merujuk kepada ekspresi auditor atas pendapat atas laporan keuangan perusahaan.Secara umum, kriteria untuk menilai laporan keuangan auditor adalah prinsip akuntansi yang berlaku umum. Audit independen yang khas mengarah ke atestasi mengenai kewajaran dan keandalan dari laporan. Hal ini dikomunikasikan kepada pejabat entitas yang diaudit dalam bentuk laporan tertulis atas laporan.

Investor dan pemberi pinjaman adalah pengguna utama laporan keuangan dan mereka mengandalkan laporan keuangan untuk membuat keputusan seperti apakah untuk membeli saham atau obligasi, meminjamkan uang, dan memperluas kredit. Dengan melakukan audit, auditor eksternal membuat laporan keuangan yang konsisten dan bermakna. Untuk menilai posisi perusahaan secara akurat, investor dan pemberi pinjaman memerlukan informasi keuangan yang kredibel pada penjualan perusahaan, laba, hutang, nilai, dan sebagainya. Perusahaan biasanya memiliki akuntan sendiri dan manajer menyiapkan informasi keuangan mereka, yang dapat membawa konflik kepentingan.Oleh karena itu, pengguna laporan keuangan permintaan layanan dari auditor independen untuk memverifikasi keakuratan informasi perusahaan dan memberikan kredibilitas terhadap informasi keuangan, yang disebut atestasi. Karena pengguna individu tidak dapat memverifikasi informasi yang terkandung dalam laporan keuangan, audit oleh akuntan eksternal mengurangi jumlah kesalahan dalam laporan keuangan dan mencegah perusahaan dari penerbitan laporan penipuan. Selain itu, Dewan Standar Audit pada tahun 1997 mengeluarkan pernyataan yang "Pertimbangan Kecurangan dalam Audit Laporan Keuangan", yang membutuhkan upaya yang lebih besar pada bagian auditor eksternal untuk memastikan bahwa laporan keuangan bebas dari penipuan dan salah saji.

Jenis Audit

Jenis utama dari audit yang dilakukan oleh auditor eksternal termasuk audit laporan keuangan, audit operasional, dan audit kepatuhan. Sebuah audit laporan keuangan (atau membuktikan audit) meneliti laporan keuangan, catatan, dan operasi yang berhubungan untuk memastikan kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang berarti bahwa audit menentukan apakah perusahaan telah mengikuti standar pelaporan keuangan yang diberikan oleh papan berbagai sanksi seperti Akuntansi Keuangan Dewan Standar. Audit operasional meneliti kegiatan organisasi untuk menilai kinerja dan mengembangkan rekomendasi untuk meningkatkan penggunaan sumber daya bisnis. Suatu audit kepatuhan memiliki sebagai tujuannya penentuan apakah organisasi mengikuti prosedur yang ditetapkan atau aturan. Auditor juga melakukan audit hukum, yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan dari badan pemerintahan, seperti negara, federal, atau pemerintah kota atau instansi.
Internal auditor juga melakukan audit laporan keuangan, audit operasional (yang juga disebut sebagai audit kinerja dan audit manajemen), dan audit kepatuhan, audit meskipun mereka memiliki lingkup berbeda dan laporan mereka tujuan yang berbeda.
Karena potensi konflik kepentingan, auditor internal melakukan audit laporan keuangan untuk penggunaan internal saja. Namun demikian, banyak pekerjaan auditor internal lakukan adalah sama dengan pekerjaan auditor eksternal, kecuali bahwa itu tidak dimaksudkan untuk penggunaan luar. Selain itu, audit operasional melibatkan meninjau aktivitas organisasi untuk mengevaluasi kinerja, pencapaian tujuan bisnis, dan penggunaan sumber daya yang efisien. Auditor Internal juga melakukan audit kepatuhan untuk memastikan kesesuaian dengan kebijakan perusahaan serta dengan peraturan pemerintah dan peraturan yang berlaku. Meskipun auditor internal adalah karyawan dari perusahaan yang mereka audit, mereka tetap berjuang untuk kemerdekaan sejauh mungkin.

Standar Audit

Proses audit berdasarkan standar, konsep, prosedur, dan praktek pelaporan, terutama yang diberlakukan oleh American Institute of Certified Akuntan Publik (AICPA). Meskipun standar dan prosedur merupakan dasar audit untuk ketiga jenis auditor, organisasi lain seperti Ikatan Auditor Internal dan Kantor Akuntan Umum memaksakan standar mereka sendiri dan prosedur, yang berlaku untuk audit internal dan audit pemerintah, masing-masing. Proses audit bergantung pada bukti, analisa, konvensi, dan penilaian profesional informasi. Standar umum adalah pernyataan singkat yang berkaitan dengan hal-hal seperti pelatihan, kemerdekaan, dan perawatan profesional. standar AICPA umum adalah:

1. Pemeriksaan harus dilakukan oleh seseorang atau orang yang mempunyai pelatihan teknis yang memadai dan kemampuan sebagai auditor.

2. Dalam segala hal yang berkaitan dengan pengalihan, independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor atau auditor.

3. Karena perawatan profesional harus dilaksanakan dalam pelaksanaan pemeriksaan dan penyusunan laporan.

Standar lapangan memberikan standar dasar perencanaan yang harus diikuti selama audit. AICPA standar pekerjaan lapangan:

1. Pekerjaan harus direncanakan dan asisten memadai, jika ada, harus benar diawasi.

2. Harus ada sebuah studi yang tepat dan evaluasi pengendalian internal yang ada sebagai dasar kepercayaan padanya dan untuk penentuan resultan sejauh mana prosedur audit harus dibatasi.

3. Hal cukup bukti kompeten harus diperoleh melalui inspeksi, observasi, pertanyaan, dan konfirmasi untuk membeli dasar memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan pemeriksaan.

Standar pelaporan menguraikan standar auditing yang dibutuhkan berkaitan dengan laporan audit dan isinya. AICPA standar pelaporan adalah:

1. Laporan tersebut harus menyatakan apakah laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Laporan tersebut harus menyatakan apakah prinsip-prinsip tersebut telah secara konsisten diamati dalam periode berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informatif atas laporan keuangan harus dianggap sebagai cukup memadai kecuali dinyatakan lain dalam laporan.

4. Laporan tersebut harus memuat baik sebagai ekspresi dari pendapat atas laporan keuangan, secara keseluruhan, atau pernyataan yang menyatakan bahwa pendapat tidak bisa diungkap. Ketika sebuah pendapat secara keseluruhan tidak dapat dinyatakan, alasannya harus dinyatakan. Dalam semua kasus di mana suatu nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, laporan harus mengandung indikasi yang jelas dari karakter pemeriksaan auditor, jika ada, dan tingkat tanggung jawab ia mengambil.

Proses Audit

Auditor umumnya melakukan audit berikut empat langkah umum: perencanaan, pengumpulan bukti, evaluasi bukti, dan penerbitan laporan. Dalam perencanaan audit, auditor mengembangkan programaudit yang mengidentifikasi dan prosedur audit jadwal yang akan dilakukan untuk mendapatkan bukti. Auditor harus menyadari potensi masalah yang terlibat dalam proses audit, seperti apakah perusahaan properti dan utang benar-benar ada atau apakah transaksi perusahaan benar-benar terjadi. Di samping

itu, auditor biasanya merumuskan hipotesis tentang informasi perusahaan keuangan pada langkah ini, seperti "Perusahaan laporan keuangan yang akurat" atau "Perseroan laporan keuangan tidak akurat." Bukti audit adalah bukti yang diperoleh untuk mendukung hipotesis dan akhirnya kesimpulan audit.

Setelah perencanaan selesai, auditor harus mengumpulkan bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukung kesimpulan audit. Bukti-pengumpulan prosedur meliputi observasi, konfirmasi, perhitungan, analisis, penyelidikan, inspeksi, dan perbandingan. Audit trail adalah catatan kronologis peristiwa ekonomi atau transaksi yang telah dialami oleh sebuah organisasi. Jejak audit memungkinkan auditor untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan pengendalian internal, desain sistem, dan kebijakan perusahaan dan prosedur. Auditor harus mengevaluasi hipotesis awal berdasarkan bukti dan menerima atau menolak hipotesis sebagai hasilnya. Akhirnya, auditor menyiapkan laporan berdasarkan temuan dari langkah-langkah lainnya, yang melibatkan membuat keputusan tentang data perusahaan dan klaim dan apakah bukti yang sebenarnya mendukung catatan perusahaan dan klaim.

Laporan Audit

Laporan audit independen menetapkan pendapat auditor independen atas laporan keuangan. Pendapat auditor menunjukkan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, dan diterapkan secara konsisten dengan tahun sebelumnya (atau sesuai dengan beberapa dasar komprehensif lainnya akuntansi yang sesuai untuk entitas). Sebuah presentasi wajar laporan keuangan secara umum dipahami oleh akuntan untuk merujuk kepada apakah:

1. prinsip akuntansi yang digunakan dalam laporan telah diterima umum.

2. Prinsip-prinsip akuntansi yang tepat dalam situasi ini.

3. Laporan keuangan disusun sehingga mereka dapat digunakan, dipahami, dan diinterpretasikan.

4. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan diklasifikasikan dan dirangkum dalam cara yang wajar.

5. Laporan keuangan mencerminkan peristiwa yang mendasari dan transaksi dengan cara yang menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas dalam batas yang wajar dan praktis.

Laporan wajar tanpa pengecualian auditor berisi tiga paragraf. Paragraf pengantar mengidentifikasi laporan keuangan yang diaudit, menyatakan bahwa manajemen bertanggungjawab atas laporan keuangan tersebut, dan menegaskan bahwa auditor bertanggung jawab untuk menyatakan pendapat atas mereka. Paragraf lingkup menggambarkan apa auditor telah dilakukan dan secara khusus menyatakan bahwa auditor telah memeriksa laporan keuangan sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum dan telah melakukan tes yang sesuai. Paragraf pendapat menyatakan pendapat auditor pada apakah laporan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Berbagai opini-opini audit didefinisikan oleh Standar Auditing sebagai AICPA Dewan sebagai berikut:

1. Pendapat wajar tanpa pengecualian: Sebuah menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas usaha sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

2. Penjelasan bahasa ditambahkan ke laporan standar auditor: Keadaan mungkin mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan (atau bahasa penjelasan lain) ke laporan.

3. Berkualitas pendapat: Sebuah menyatakan pendapat wajar dengan pengecualian bahwa, kecuali untuk dampak dari hal (s) yang kualifikasi terkait, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas usaha sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

4. Merugikan pendapat: Sebuah menyatakan setuju bahwa laporan keuangan tidak mewakili secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, atau arus kas usaha sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.

5. Disclaimer berpendapat: A disclaimer menyatakan pendapat bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan.

Penyajian laporan keuangan wajar tidak berarti bahwa laporan adalah penipuan bukti. Auditor independen memiliki tanggung jawab untuk mencari kesalahan atau penyimpangan dalam keterbatasan yang diakui dari proses audit. Seorang auditor adalah risiko bahwa bahan kesalahan atau penyimpangan, jika ada, tidak akan terdeteksi.

Investor harus memeriksa laporan auditor untuk kutipan dari masalah seperti pelanggaran hutang-perjanjian atau tuntutan hukum yang belum terselesaikan "Going keprihatinan" referensi 'dapat menyarankan bahwa perusahaan tidak mungkin dapat bertahan sebagai suatu operasi berfungsi.. Jika "kecuali untuk" pernyataan muncul dalam laporan investor harus memahami bahwa ada masalah-masalah tertentu atau penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum dalam laporan bahwa pertanyaan apakah laporan menyajikan secara wajar laporan keuangan perusahaan dan yang akan membutuhkan perusahaan untuk menyelesaikan masalah atau entah bagaimana membuat perlakuan akuntansi dapat diterima.

Berbeda dengan laporan standar auditor eksternal, internal dan auditor pemerintah menyiapkan berbagai laporan yang melayani berbagai keperluan, tergantung pada penugasan audit dan tujuan.Kedua laporan internal dan pemerintah berusaha untuk mengkomunikasikan informasi dengan jelas dan ringkas. laporan Pemerintah cenderung menekankan efisiensi penggunaan sumber daya oleh departemen pemerintah yang diaudit, sedangkan laporan internal cenderung sangat bervariasi karena kebanyakan kepentingan dan tujuan perusahaan mungkin memiliki untuk audit.

Tanggung Jawab Hukum

Tanggung jawab hukum auditor tersebut telah ditetapkan terutamasebagai berikut:

1. Kewajiban kontrak khusus dilakukan.

2. Anggaran dasar dan umum hokum yang mengatur pelaksanaan dan tanggung jawab akuntan publik.

3. Aturan dan peraturan organisasi profesional sukarela.

http://www.referenceforbusiness.com/encyclopedia/Assem-Braz/Auditing.html