NGGA BOLEH IKUT
Satu rombongan pengantar jenasah siap-siap berangkat ke kuburan. Tono yang baru berusia 5 tahun nekat pengen ikutan.
Tono : "Pak, tunggu dulu Pak, saya mau ikut...!!"
Tetangga : "Hei, kamu masih terlalu kecil, "gak boleh ikut nganter jenasah.. Sana di rumah aja, ya..."
Tono : "Huh... dasar pelit... Awas, ya, nanti kalo bapakku mati kamu gak boleh ikutan nganter...!"
BESOK JANGAN IKUT NONTON
Seorang ayah memergoki anaknya yang sedang nonton film dewasa.
Ayah : "Nak, kamu tidak boleh nonton film yang begini!"
Anak : "Kok nggak boleh? Emangnya kenapa?"
Ayah : "Karena film ini untuk orang dewasa."
Anak : "Ayah curang! Kalau begitu besok ayah jangan nonton film Teletubbies lagi!"
SUKA FILM LUCU
Kakek : "Mestinya di televisi lebih banyak menayangkan film Mr. Bean atau Charlie Chaplin."
Cucu : "Memangnya kenapa, kakek penggemar film-film lucu yah?"
Kakek : "Bukan, soalnya kuping kakek sekarang sudah tuli!"
SAYAKAN BUKAN EDDIE
Di sebuah tempat pemangkasan rambut, seorang pria sedang dicukur rambutnya. Tiba-tiba masuklah seorang pria lain yang terlihat panik dan berteriak kebingungan, "Edie, rumahmu terbakar. Ayo cepat ...!!"
Spontan pria yang sedang dicukur rambutnya tersebut bangkit dari tempat duduknya tanpa mempedulikan rambutnya yang belum selesai dicukur. Dia berlari bagaikan orang gila karena panik. Setelah berlari sepanjang kurang lebih 1 km, tiba-tiba dia berhenti.
"Hey," dia berkata pada dirinya sendiri, "Buat apa aku berlari? Namaku khan bukan Edie!"
IBU BERISIK SIH
Di sebuah taman kanak-kanak sedang ada pelajaran menggam bar. Ibu Guru sedang asik melihat muridnya menggambar, tetapi si Vera hanya memandangi halaman yang kosong saja.
Ibu Guru : Ver, kamu gambar apa? kok kertasnya masih kosong?
Vera : Kuda makan rumput , Bu Guru.
Ibu Guru : mana rumputnya?
Vera : Dimakan kuda , Bu.
Ibu Guru : lalu kudanya mana?
Vera : Udah lari, Bu! habis ibu berisik, sih!
LEBIH BANDEL
Di suatu sore seseorang ayah dan anak laki lakinya sedang menikmati pisang goreng tiba sang anak berkata "kenapa rambut ayah ada ubannya"
Sang ayah pun menjawab
"setiap kali kamu bandel rambut ayah tumbuh uban"
Sang anak pun menjawab lagi "berarti ayah lebih bandel dari saya,sebab kakek lebih banyak ubannya dari pada ayah”
Ganti Pakaian
Dalam Kompi C sebuah pasukan sudah berbulan-bulan bertugas
di pedalaman Irian Jaya, sampai suatu ketika mereka
dikumpulkan oleh sang komandan.
"Saya ada dua berita untuk kalian, berita bagus dan berita
buruk. Berita ba gusnya, hari ini pakaian dalam kita akan
diganti..." "Horeeee! Siap, komandan!" seru seluruh
anggota pasukan dengan sukacita.
"N ah, sekarang berita buruknya. Bambang, ganti pakaian
dalammu dengan punya Joko. Iwan, kamu ganti dengan punya
Budi..."
NENEK DAN KACANG MEDE
Ibu Mira sebagai penduduk baru di komplek rumahnya, datang
ke rumah tetangga sebelahnya yang dihuni oleh satu orang
nenek-nenek.
Ibu Mira: Nek, & nbsp;kenalin nek, saya tetangga baru nenek, nama
saya Mira.
Nenek : Oh, silakan duduk... silakan duduk.
Pas lagi ngobrol, di meja ada setoples kacang mede.
Ibu Mira: Wah nek, boleh yah saya cicipi kacang medenya
Nenek : oh... yah... yah..., boleh... boleh... boleh.
Saking enaknya kacang mede tersebut, sampai habis satu
toples.
Ibu Mira: wah, maaf nek, kacang medenya sampai habis nih...
Nenek : Oh, nggak apa-apa koq, nenek juga nggak bisa
makan, maklum gigi nenek udah nggak kuat, Nenek kan sering
dikirimin sama cucu nenek coklat silver queen, nenek hanya
mampu jilatin coklatnya aja, dan kacang medenya yah itu...
"Penjual telor"
Di sebuah pasar tradisional.
Pembeli: Mas, telornya berapa sekilo?
Penjual: Telor ayam atau telor bebek?
Pembeli: Telor ayam.
Penjual: Telor ayam biasa atau ayam kampung?
Pembeli: Ayam biasa.
Penjual: Yang lokal atau yang import?
Pembeli: Yang lokal aja.
Penjual: Yang lokalnya mau yang dari Jakarta, Bogor atau Depok?
Pembeli: Yang Jakarta deh... (Sambil terlihat kesal).
Penjual: Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, atau
Selatan?
Pembeli: Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan?
Penjual: Maaf Bu, saya penjual mie ayam di sebelah. Kebetulan yang jual
telor lagi ke belakang. Saya disuruh ngobrol dulu
sama pembeli sampe dia dateng.
"Canggih"
Seorang kakek yang baru membeli alat bantu pendengaran yang
dipromosikan begitu canggih, berkata panjang pendek memuji
kehebatan alat itu pada nenek setibanya dirumah mereka sebagai
berikut :
Kakek : Dik, hari2 yang lalu aku hampir setiap kali salah
menjawab apa yang engkau tanyakan, tapi mulai hari ini, ruar
biasa, bahkan ketika bunyi kran air dibuka dilantai bawah aku
bakal dengar dengan begitu jelasnya, juga mobil yang mesinnya
dihidupkan digarasi tetangga, nyata bener bedanya dikkk........
Nenek : Berapa HARGANYA ?
Kakek : PUKUL 4 SORE.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar